1. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K), Ph. D
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K), Ph.D lahir di Jakarta, pada tanggal 27 Juli 1955. Beliau menyelesaikan program pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1980.
Setelah menjalani wajib kerja di Puskesmas, beliau menjalani program pendidikan dokter spesialis Urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan lulus sebagai Urolog pada tahun 1988. Pada tahun 1990 hingga 1992, beliau menjadi research fellow di Hannover Medical School and Institute for Peptide Research, Hannover, Jerman. Gelar Doktor Medikus dan Ph.D beliau raih dari institusi tersebut pada tahun 1993, sedangkan gelar Doktor beliau peroleh dari FKUI Jakarta di tahun yang sama.
Beberapa tanda penghargaan telah berhasil diraihnya, antara lain; hasil terbaik pada “Riset Unggulan Terpadu” oleh Menteri Riset dan Teknologi (1997), All Star Award Galamedika (1996), Grosshardener Innovationpreis Jerman (1994), dan “Peneliti Muda Terbaik” di Bidang Kesehatan LIPI Indonesia (1993). Selain itu, beliau juga pemilik hak paten the use of inhibitor of Phosphodiesterase IV di Jerman, USA, Eropa, Kanada dan Jepang.
Sebagai spesialis urologi, beliau merupakan perintis uro-andrologi modern, baik dibidang disfungsi ereksi maupun penanganan infertilitas pria modern di Indonesia. Selain menjadi guru besar ilmu urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Akmal Taher juga menjabat sebagai staf ahli kementerian kesehatan bidang peningkatan pelayanan.
2. Prof. dr. Rainy Umbas, SpU(K), Ph. D
Prof. dr. Rainy Umbas, SpU (K), Ph.D lulus sebagai dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1975. Setelah menjalani wajib kerja di Puskesmas, beliau menjalani program pendidikan dokter spesialis Urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang diselesaikan pada tahun 1987.
Prof. Umbas, demikian beliau kerap disapa, sejak tahun 1987 telah mejadi staf Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM. Di antara tahun 1990 hingga 1993, beliau menjalani fellowship sebagai klinisi sekaligus peneliti di Department of Urology and Urology Research Laboratory, Catholic University of Nijmegen, Belanda dalam bidang urologi onkologi. Pada November 1994 beliau memperoleh gelar Ph.D dengan disertasi dalam bidang kanker prostat dan kandung kemih.
Prof. Dr. Rainy Umbas, SpU (K), Ph.D pernah menjadi ketua program studi program pendidikan dokter spesialis Urologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau juga aktif dalam organisasi internasional. Beliau pernah dipercaya menjadi presiden Urological Association of Asia, direktur Asian School of Urology, juga menjadi anggota internasional American Urological Association (AUA), dan anggota koresponden European Urological Association (EAU).
Lebih dari 60 publikasi penelitian yang sebagian besar dalam bidang onkologi urologi telah dihasilkannya. Saat ini beliau menjabat sebagai ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
3. dr. Arry Rodjani, SpU(K)
dr. Arry Rodjani, SpU(K) lahir di Jakarta, pada tanggal 31 Mei 1960. Beliau menamatkan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1986. Setelah bekerja sebagai dokter umum di RS Masohi Municipal, Maluku, beliau menjalani program pendidikan dokter spesialis Urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1998. Beliau kemudian melanjutkan studi dengan menjalani program clinical fellow pediatric urology di Royal Children’s Hospital, Melbourne, Victoria, Australia.
Banyak karya tulis ilmiah beliau yang telah dipublikasikan. Salah satunya diterbitkan oleh BJU Internasional di tahun 2004 bertajuk Female Epispadias: Are We Missing the Diagnosis? Dr. Arry Rodjani, SpU(K) dalam kesehariannya merupakan staf pengajar Divisi Urologi, Departemen Bedah FKUI-RSCM dan menjabat sebagai Sekretaris program pendidikan dokter spesialis Urologi. dr. Arry Rodjani, SpU(K) menangani kasus urologi umum dan memiliki keahlian khusus di bidang transplantasi ginjal, kelainan urologi anak dan urologi rekonstruksi. Dr. Arry, demikian beliau sehari-hari disapa, seringkali dibutuhkan oleh rumah sakit lain di Indonesia dan diundang sebagai konsultan dalam menangani kasus-kasus sulit di bidang urologi anak dan transplantasi ginjal, serta menjadi pembicara di bidang tersebut, baik dalam pertemuan nasional, maupun internasional.
4. dr. Chaidir A. Mochtar, Sp.U(K), Ph. D
dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU(K), PhD lahir di Penang pada tahun 1960 dan menyelesaikan pendidikan dokter umum pada tahun 1987 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Setelah bekerja di beberapa provinsi, salah satunya sebagai Kepala Puskesmas di Jambi, dr.Chaidir kembali ke almamater untuk menjalani program pendidikan dokter spesialis Urologi dan lulus pada tahun 1998.
Pada tahun 2006, beliau menyelesaikan program Ph.D di Department of Urology, Radboud University Nijmegen Medical Center. Pada 1 tahun terakhir (1 Juli 20105-1 Juli 2006) menjalani program Ph.D, di institusi yang sama, dr. Chaidir juga menjalani program fellowship di bidang Laparascopic Urology, di bawah naungan Endourological Society. dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K), Ph.D menangani kasus urologi umum dan memiliki keahlian khusus di bidang kelainan prostat, onkologi urologi, tindakan laparoskopi urologi, dan transplantasi ginjal. Beliau merupakan spesialis urologi Indonesia pertama yang melakukan tindakan laparaskopi dalam operasi radikal organ ginjal dan prostat.
Dr. Chaidir selama 2009 hingga 2012 dipercaya menjadi ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Beliau juga merupaka founding member persatuan kontinensia Indonesia. Saat ini, Dr. Chaidir menjabat sebagai Kepala Program Studi pendidikan dokter spesialis Urologi sekaligus staf pengajar Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM.
5. Dr.dr. Nur Rasyid, SpU(K)
Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K) lahir di Bangkala, Madura, pada 21 November 1964. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1989 dan melanjutkan studi pada program pendidikan dokter spesialis Urologi di Universitas Indonesia pada tahun 1994 hingga 1999.
Pada tahun 2009 memperoleh gelar Doktor dari program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor dengan disertasi berjudul “Penurunan Kemampuan Relaksasi Otot Polos Korpus Kavernosum Kelinci akibat Hipoksemia Kronis oleh SO2 sebagai model Disfungsi Ereksi pada Manusia.” Dr. Nur Rasyid, saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Urologi RSCM, merupakan staf pengajar Divisi Urologi, Departemen Bedah FKUI-RSCM, dan anggota aktif ikatan ahli bedah dan ahli urologi baik level nasional dan internasional.
Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K) menangani kasus urologi umum dan mempunyai keahlian khusus di bidang penanganan batu ginjal dengan PCNL, gangguan seksual pria, infertilitas pria, serta ahli transplantasi ginjal. Beliau mengembangkan teknik PCNL dengan pembiusan spinal (seperti pada operasi sectio caesaria). Teknik ini mendapatkan penghargaan internasional pada European Association of Urology Meeting tahun 2010 di Barcelona.
6. dr. Med. Ponco Birowo, SpU(K), Ph. D
dr. Med. Ponco Birowo, SpU(K), PhD lahir di Bogor, pada 5 November 1972. Beliau menamatkan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1997 sebagai salah satu lulusan terbaik di angkatannya. Setelah bekerja sebagai asisten penelitian di Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM, beliau melanjutkan pendidikan program pendidikan dokter spesialis urologi dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2005.
Pada tahun 2006-2009 dr. Ponco, sapaan akrab beliau, menjalani program Fellowship Doctoral di Department Of Urology, Hannover Medical School, In Association With Department Of Biotechnology, Anhalt University Of Applied Sciences (Köthen), IPF Pharmaceuticals Gmbh (Former Lower Saxony Institute For Peptide Research Gmbh, Hannover), And Institute For Biochemical Research & Analyses (Hannover) dan lulus dengan predikat “Magna Cum Laude”.
Pada tahun 2006, beliau mendapatkan “Grant for Medical Research” dari European Society for Sexual Medicine untuk penelitiannya di bidang ejakulasi prematur. Dan mendapatkan grant untuk penelitiannya dari Pfizer Asia Urology Grant untuk penelitian dalam bidang disfungsi ereksi pada tahun 2010. Kesehariannya kini, dr. Ponco banyak habiskan sebagai staf pengajar Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM.
dr. Med. Ponco Birowo, SpU(K), PhD menangani kasus urologi umum dan memiliki keahlian khusus di bidang gangguan seksual dan infertilitas pria, serta penanganan batu ginjal dengan PCNL. Beliau merupakan instruktur dalam pelatihan bedah mikro untuk kasus infertilitas pria bagi para dokter spesialis urologi di Indonesia.
7. Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K)
Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU (K) lahir di Jakarta pada 15 Juli 1971. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1995. Beliau menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis urologi di Fakultas kedokteran Universitas Indonesia dan pada tahun 2005.
Selanjutnya ditahun 2007-2008 dr. Irfan menjalani program fellowship di bidang Pediatric Urology di The University Medical Center, Groningen, Belanda. Dan mengikuti Advance Course on Pediatric Laparoscopy, ESPU, Napoli, Italia pada tahun 2012
Saat ini beliau merupakan staf pengajar di Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM dan aktif di berbagai organisasi. Sejak 2006, beliau tergabung dalam Ikatan Ahli rologi Indonesia (IAUI) dan dipercaya sebagai sekretaris IAUI sejak tahun 2012 hingga saat ini. Selain itu, beliau pun aktif sebagai anggota Perhimpunan Inkontinensia Indonesia (Perkina).
Sebagai Ahli Urologi, Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K) menangani kasus urologi umum dan memiliki keahlian khusus di bidang kelainan urologi pediatrik (urologi anak), urologi rekonstruksi, dan transplantasi ginjal. Selain itu, beliau juga memiliki keahlian khusus dalam bidang Disorder of Sexual Development (gangguan perkembangan organ seksual).
8. dr. Harrina E. Rahardjo, SpU (K), Ph. D
dr. Harrina E. Rahardjo, SpU (K), Ph.D lahir di Jakarta pada 9 Oktober 1976, menjalani pendidikan dokter umumnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1994 hingga lulus pada tahun 2000. Setelah itu beliau menjalani program pendidikan dokter spesialis Urologi di Universitas Indonesia pada tahun 2000 hingga 2006 dan langsung melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Doctoral fellow in the Department of Urology, Hannover Medical School, in association with the Department of Biotechnology, Anhalt University of Applied Sciences (Köthen), IPF PharmaCeuticals GmbH (former Lower Saxony Institute for Peptide Research GmbH, Hannover), and Institute for Biochemical Research & Analyses (Hannover).
Selain sebagai anggota Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dan menjadi staf pengajar di Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM, saat ini dr. Harrina menjabat sebagai sekretaris program studi S3 FKUI. Beliau juga merupakan salah satu anggota dari International Society for the Study of Women’s Sexual Health. dr. Harrina E. Rahardjo, SpU (K), Ph.D menangani kasus urologi umum dan memiliki keahlian khusus di bidang permasalahan urologi wanita, neuro-urologi/gangguan kencing (ngompol), urodinamik serta gangguan seksual wanita. Beliau beberapa kali mempresentasikan hasil penelitiannya dalam pertemuan internasional seperti American Urological Association dan European Association of Urology dan pernah mendapatkan penghargaan di pertemuan European Association of Urology tahun 2010.
9. dr. Agus Rizal A H Hamid, SpU
dr. Agus Rizal A H Hamid, SpU lahir di Denpasar pada 11 Juni 1977. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di FKUI pada tahun 2001. Setelah itu beliau menjalani program pendidikan dokter spesialis urologi di Universitas Indonesia dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2008. Beliau melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti program Research Fellowship dengan tema Biomarkers and Targeted Therapy in Castratation Resistant Prostate Cancer pada tahun 2010-2013 di Radboud University, Nijmegen Medical Centre, Belanda.
Saat ini, beliau merupakan Staf Pengajar Divisi Urologi, Departemen Bedah FKUI-RSCM dan menjabat sebagai koordinator penelitian di Departemen Urologi RSCM. dr. Agus Rizal A H Hamid, SpU menangani kasus urologi umum dan memiliki keahlian khusus di bidang urologi onkologi, Infeksi saluran kemih, dan transplantasi ginjal. Beliau aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Ahli Bedah Indonesia, dan Ikatan Ahli Urologi Indonesi dan ikut dalam pembuatan guideline mengenai Infeksi Saluran Kemih dan kasus-kasus Uro-Onkologi.
10. dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, SpU
dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, SpU lahir 13 Juni 1983.Tamat SMA Tapton Senior Science College, Sheffield, United Kingdom pada tahun 1990 dan SMUN 78, Jakarta pada tahun 2000. Beliau menamatkan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2007 dengan lulusan cum laude. Setelah itu beliau menjalani program pendidikan dokter spesialis urologi di Universitas Indonesia pada tahun 2007 hingga 2013. Beliau telah melakukan beberapa penelitian yang salah satunya berjudul “Renal transplantation in Jakarta; Four Decades of Experience” yang dipresentasikan di European Society of Organ Trasnplantation (ESOT) Scientific Meeting, Glasgow, United Kingdom pada tahun 2011. dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, SpU menangani kasus urologi umum dan menekuni bidang pediatrik, andrologi, dan transplantasi ginjal. Saat ini beliau sedang melanjutkan pendidikan untuk mengambil PhD di Institute of Cellular Medicine, Faculty of Medical Science, Newcastle University dan Transplantation Center, Freeman Hospital, Inggris.
11. dr. Gampo Alam Irdam, SpU
dr. Gampo Alam Irdam, SpU Lahir pada tanggal 21 Juni 1984 di Davao, Filipina. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2009 dengan predikat cum laude. Setelah bekerja sebagai dokter umum di RS Raden Mataher, Jambi selama setahun, dr. Gampo, demikian beliau kerap disapa menjalani program pendidikan dokter spesialis Urologi di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2015.
Kesehariannya kini banyak beliau jalankan sebagai Staf Pengajar Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM dan aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Ahli Bedah Indonesia, dan Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Di usianya yang sangat muda, dr. Gampo telah menghasilkan beberapa karya ilmiah dan hampir selalu turut serta pada event ilmiah baik nasional maupun internasional. dr. Gampo Alam Irdam, SpU menangani kasus urologi umum dan menekuni bidang rekonstruksi urologi dan transplantasi ginjal.
11. dr. Widi Atmoko, SpU
dr. Widi Atmoko, SpULahir pada tanggal 26 Mei 1988 di Jakarta, Indonesia. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2010 dengan predikat cum laude. Setelah bekerja sebagai dokter umum Internship di RSUD Majalengka dan Puskesmas Majalengka selama setahun, dr. Widi, demikian beliau kerap disapa menjalani program pendidikan dokter spesialis Urologi di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2017 dengan predikat cum laude dengan Special Award of Excellence (peraih nilai tertinggi) pada Urology Board Examination.
Kesehariannya kini banyak beliau jalankan sebagai Staf Pengajar Divisi Andrologi dan Batu Saluran Kemih, Departemen Urologi FKUI-RSCM dan aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Ahli Bedah Indonesia, dan Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Di tingkat internasional, dr. Widi menjadi anggota di Société Internationale d’Urologie, Endourological Society, Asian Pacific Society for Sexual Medicine, dan International Society for Sexual Medicine.
Di usianya yang sangat muda, dr. Widi telah menghasilkan beberapa karya ilmiah baik nasional maupun internasional dan hampir selalu turut serta pada event ilmiah baik nasional maupun internasional. Dr. Widi Atmoko, SpU menangani kasus urologi umum dan menekuni bidang gangguan seksual dan infertilitas pria, serta penanganan batu ginjal dengan PCNL atau RIRS. Beliau juga menekuni bidang prosthesis penis dan telah melakukan pelatihan di bidang tersebut di luar negeri seperti di Seoul, Korea dan London, UK