BPH

Pembesaran kalenjar prostat jinak merupakan salah satu penyakit tersering di dunia medis. Prostat sendiri merupakan kalenjar pada pria yang berperan untuk menjaga sperma tetap sehat. Setiap pria secara natural akan mengalami pembesaran prostat. Namun, pada sebagian pria, pembesaran ini dapat menimbulkan gangguan dan rasa tidak nyaman, terutama pada pria dengan usia di atas 50 tahun. Gejala yang dikeluhkan dapat berupa gangguan berkemih, kencing di malam hari, dan lainnya.

Keseluruhan gejala ini tercatat dalam daftar tabel IPSS yang dapat digunakan sebagai metode skrining dini. Sistem skoring IPSS pertama kali dipublikasi oleh American Urologic Association, kini telah dipakai resmi di seluruh dunia.

Berbagai modalitas diagnostik pada kasus pembesaran prostat jinak antara lain: colok dubur, USG, dan kadar PSA. Ketiga pemeriksaan tersebut memiliki nilai klinis yang sangat bermanfaat dalam mendeteksi pembesaran prostat. Selanjutnya, dapat dilakukan penatalaksanaan yang paling tepat sesuai kebutuhan pasien. Pendekatan terapi dapat beragam mulai dari observasi gejala, terapi menggunakan obat-obatan, maupun operasi. Operasi pada kasus pembesaran prostat jinak dapat berupa “minimally invasive” maupun operasi terbuka.